WEB BLOG
this site the web

Alang-Alang Kering


Alang-alang Kering

aroma pagi
: rapih
membungkam lekuk sesak
bunga-bunga kapas
yang melindap
setebuhi embun safa

langkah kita terseok
ke mata air surga
tangan-tangan kita
memencar kitab cinta
yang melagu
asingkan kubah-Mu

Tuhan dimana
ketika mencarimu
di tengah telaga
terselipkah
pada kerah malam
yang gaduh!

di tapal angin
alang-alang kering
tak bergeming memintal
jiwanya yang goyah

lantaran takut
membujuk malaikat
yang membaringkan
sukmaku
di geladak lamun

aku bersimpuh rebah
merintis sepasang
kotbah cabak
yang meripuk rentas
buih nutfahku


Blora Mustika, 30 Oktober 2011




Ranting Patah


di negeri utara
hamparan batu-batu
mengadu setampun
sangkak
yang mencecap
terik matahari

memamerkan
panorama asap
yang tersedak
limpahkan
keindahanya
pada gegas masa

saat langit
mengirim mendung
aku harap
endapan nama-namamu
mampu mengerat
risau yang buta

: ini bukan prasasti
yang menjadikan
cita-citamu
tetap lestari

tapi, mampukah
kau melipit
ranting patah
menjadi teduh
hunianya


Kota Kapur ( Blora), Oktober 2011










Pujangga Samaran

kusepuh puisiku
dalam kosakata
yang tergelincir
mengidap pahit

sesekali penaku
pernah menjadi
tuas tangguh
di hutan-hutan
yang runtuh

barangkali dawat-dawat
sahajamu meluber
di tiga samudra
mengobar halusinasi
yang terpuruk
di anjungan jingga

lagi-lagi iftitahku
tak mampu mewarisi
naskah leluhur
yang terkubur lamur

debah bisik belukar
terhenyak mengutip
torehan resah
bibir keluku

akulah…
pujangga samaran
yang menyamar
bangau hijau
menulis bait-bait cinta
yang menggores dada


Waduk Tempuran ( Blora ), Oktober 2011










Pemilik Sayap Malaikat

segala yang abad
meresam sedu
takwilkan rasa
yang bersandar
di pelapah usiaku

jalan terjal kita
menuju gunung mangir
mengeratkan batin
yang tersembab layu
menandai takbiratul
ihramku kendur

lesam buram serapahku
menggurat burung hantu
yang melagu
mempersekutu keyakinan
yang tak utuh

siapa pemilik
sayap malaikat
yang kutemukan
di kolong tempat
tidurku ?
sangat mengganggu
alam fikiranku

perlambang-perlambang
meregang meluruh
kisar padah
yang usai melegar
mendengarku bermukadimah
menjeda lecut amibisi

Masjid Baitunnur ( Blora ), September 2011






Kidung Batara Surya


1
mungkin bintang malam
memendam kisah
di hulu sungai lusi
mengalir ketar-ketar
sepucuk syair lukahmu
yang sengaja kukhianati
maknanya

2
setampun rekah
kembang randu
terjatuh mengudar
sesobek lisan
yang hendak meredam
dan mengulang fajar

3
kutipan-kutipan
kidung batara surya
tak terdengar
di sisi jalan blora
yang sempit itu

4
pijar lampu jalanan
yang menerangi wajahmu
sempat hinggap
menenggak ulu hatiku
yang memar

5

memang mengasyikan
bersanding rantus
tegak menggerus tura
mengabit makian jalang
peri yang mengumbar
dongeng sebelum ajal

Alun-Alun Blora , Oktober 2011



Sujud Arismana nama pena dari Pujiono Slamet. Kelahiran Blora Jawa Tengah, 8 Agustus 1981. Tinggal di Pekanbaru. Beberapa karya pernah dimuat media lokal dan nasional. Aktif di FLP Pekanbaru. Sehari-hari bekerja sebagai karyawan Taman Rekreasi Alam Mayang Pekanbaru dan bergiat di Komunitas ALINEA FLP Pekanbaru.

0 komentar:

Posting Komentar

 

W3C Validations

Cum sociis natoque penatibus et magnis dis parturient montes, nascetur ridiculus mus. Morbi dapibus dolor sit amet metus suscipit iaculis. Quisque at nulla eu elit adipiscing tempor.

Usage Policies