WEB BLOG
this site the web

Cerpen " SURAT UNTUK IBU DI SURGA"

Seorang gadis kecil bernama Aisyah dengan telanjang kaki sedang menyusuri jalan trotoar. Dia tak pernah memperdulikan panas terik mentari yang meyengat kulitnya. Apalagi hiruk pikuk suasana kendaraan bermotor yang berlomba mengerang di tengah jalan beraspal. Asap dan debu mulai melambung di angkasa. Dan orang-orang berlalu lalang menuju tempat kerjanya masing-masing. Seperti itulah aktivitas jantung ibu kota yang di warnai kebisingan dan kemacetan di setiap paginya..
Langkahnya terhenti ketika melewati sebuah sekolah dasar. Matanya memerah saat teman-teman seusianya sedang asyik belajar dan mengenyam bangku sekolahan. Sedangkan waktu Aisyah hanya di habiskan untuk mengamen di dalam bus dengan menjajakan suaranya. Rasa iri terkadang mnyemburat dalam hatinya. Tapi dia tetap tabah dan bersyukur menerima kenyataan hidupnya itu dengan senang hati.
Ibunya meninggal akibat tabrakan kereta api saat Aisyah berumur Lima tahun. Kini dia bersama Ayahnya yang meski penyakit TBC yang di dera ayahnya sudah cukup parah. Tapi Aisyah tetap mengamen sediri karena biasanya dia berdua bersama ayahnya.
Sudah hampir dua bulan ini sesuatu telah mengusik benak Aisyah. Dia ingin bersekolah dan ingin bisa membaca dan menulis seperti teman-temanya yang bersekolah dan memliki cita-cita yang tinggi. Kata ayahnya ibunya ada di surga. Aisyah sering rindu kepada ibunya. Sedang teman sebayamya mendapatkan kasih sayang penuh dari orang tua mereka. Dia ingin menulis sebuah surat buat ibunya di surga. Itulah salah satu cara agar rindunya terobati.
“Kamu jangan aneh-aneh Aisyah. Ibumu di surga sana sudah tenang, jangan di ganggu. Mana mungkin Ibumu bisa mebaca dan mebalas suratmu. Waktu masih hidup saja di buta huruf. Kamu sering aja doa sama Allah setelah selesai sholat, insayaallah Ibumu mendengarkan doamu nanti. Tidak usah pakai surat segala.
“Dengan Merpati Pos yang pernah dulu kita beli di pasar burung. Bisa kan, mengirim surat atau pesan bermil-mil jauhnya dan kembali dengan membawa balasanya, itu kata ayah bukan...! Pasti ibu membalasnya, Aku yakin kok, yah,”soalnya dulu ibu pernah kirim surat buat kakek di kampung, bagus lho yah! Tulisannya.
Ayahnya pun merasa sedih dan mulutnya tak sanggup menjelaskan semua itu kepada Aisyah. Pikiran anak-anak seusia Aisyah memang mempunyai daya imajinsi yang cukup tinggi tanpa penalaran yang masuk akal. Apapun dikatakan Ayahnya pasti tidak mau mendengarkan walau pun itu benar adanya. Meski dulu ayahnya pernah melihat Ibunya menulis. Tapi tidak mungkin akan membalas surat. Itu mustahil.
“Udahlah yah, Aisyah nggak mau debat sama ayah lagi.
Lalu Aisyah pun segera mengambil gitarnya untuk mengamen.
“Ayah?” Aisyah pergi dulu.
“Hati-hati di jalan Aisyah,”suara ayahnya memperingatkan.
Aisyah pun keluar dari rumahnya yang bertutup dengan kardus dan beratap seng yang sudah hitam berkarat. Dia melewati sungai Ci Liwung dekat rumahnya, sungai itu bila setiap tahun pasti langganan terendam oleh banjir. Dari 13 sungai yang mengalir di Jakarta, sungai Ci Liwung memiliki dampak yang paling luas ketika musim hujan karena mengalir melalui tengah kota Jakarta dan melintasi banyak perkampungan, perumahan padat, dan pemukiman-pemukiman kumuh. Sungai ini juga dianggap sungai yang paling parah mengalami perusakan dibandingkan sungai-sungai lain yang mengalir di Jakarta. Selain karena daerah aliran sungai di bagian hulu di Puncak dan Bogor yang rusak, di Jakarta juga banyak mengalami penyempitan dan pendangkalan yang mengakibatkan potensi penyebab banjir di Jakarta menjadi besar. Kadang aisyah dan ayahnya mengungsi jauh dari tmpat tinggal yang sangat memperhatikan itu. Dan setelah air surut iasyah dan ayahnya pun kembali meski sudah berantakan tempat tinggalnya. Lalu dari arah belakang datang Ardi teman seprofesinya sebagai pengamen.
“Aisyah! Kamu tahu ga aku sekarang sekolah.
”Dimana? Kata aisyah penasaran.
“Tempatnya di kolong jembatan di Gang 24 Panggo Tanjung Priuk Jakarta Utara..
“Nggak ah..! disana terkenal kawasan gangguan preman, perjudian dan orang yang sedang mabuk-mabukan. Aku takut kesana ntar terjadi apa-apa padaku.
“Cepatlah, gratis kok!.
“Ah...mana mungkin, Sekolah kan! harus pakai biaya. Mana ada sekolah gratis.”
“Bener aku nggak bohong,” Suara Ardi memastikan.”Gurunya bernama kak Alfina. Dia lulusan diploma 3 jurusan pendidikan di Bina Sarana informatika [BSI] jakarta pusat. Dia udah mengajar sepuluh tahun di bawah kolom jembatan. Disitu banyak temen-teman yang hidupnya di bawah garis kemiskinan seperti kita. Di sana banyak yang ikutan serta lho!. Semua itu biaya pribadi dan di bantu sukarelawan lain. Agar pengamen seperti kita bisa mengeyam pendidikan dan tidak menjadi generasi bodoh nantinya.
”Kamu sekarang kok pinter ngomomg, dan pengetahuanmu luas..!
”Ni gara-gara aku belajar sama kak Alfina. Disana di ajari membaca dam menulis dan hitung-hitungan baik perkalian maupun pembagian.Disana ada dua gang kalau gang 24 belajarnya senin-rabu jam 10.00-11.30 dan gang 18 jumat-sabtu jam 15.00-16,30.sesui kirikulum nasional dan buku-buku yang aku baca iti dari donatur yang peduli dengan pendidikan.
Masuknya sore jam 13.00 sama jam 15.00 . Disana ada perpustakaan mini, agar pengetahuan kita tidak sempit.makanya aku tahu tentang semuamya dengan membaca. Cita-citaku kalau besar kepingin jadi Presiden...hebat kan !. Udah dulu ya aku pergi ngamen dulu.
“Pikiranya Aisyah mulai terfokus pada kata-kata Ardi. Sekolah gratis!!!.Ia ingin bisa menulis dan membaca seperti Ardi. Dalam hati kecilnya, Aisyah igin menjadi seorang dokter ahli penyakit dalam. Suatu hari dapat menolong orang dan meyembuhkan penyakit yang di derita oleh ayahnya. Sayang, mungkin ini hanya angan-angan Aisyah yang belum tercapai.
* * *
Keesokan harinya dia berangkat menuju tempat yang di tunjukkan Ardi. Dengan perasaan berdebar dan keinginannya yang menggebu-gebu. Kolong jembatan panggo memang sangat rawan dengan gangguan kriminilitas dan banyak preman yang terkdang brutal dan sering terjadi pembunuhan di tempat itu.
”Hei..! lo anak mana, ini daerah kawasan gue, pergi dari sini atau gue patahin batang leher lo. Gue bilang sekali lagi, jangan pernah nginjak tempat ini lagi.
Preman itu menarik-narik baju Aisyah hingga robek dan mendorong dadanya hingga terjatuh terduduk. Muka aisyah merah beringat dengan rasa takut yang mendalam. Tak beberapa lama kemudian datanglah seorang perempuan berumur 28 tahun bernama Delfina yang sehari hari begelut dengan anak jalanan, pengemis, pengamaen dan anak miskin di sekitar kolom jembatan Pangga gang 4 Jakarta Utara..
”Udah bang, ini anak didikku Gue, jangan ganggu, memang dia baru tahu tempat ini.
Kemudian tanpa suara apa-apa preman itu pergi begitu saja.
”Kakak hebat, preman itu pergi.
”Adik mau kemana ?”tanya wanita itu.
”Kak, aku mau ke kolong jembatan Panggo Gang 4,” Aisyah menjelaskan.
”Memang ke tempat itu mau apa?” Tanya kak Alfian pura-pura .
”Aku mau belajar membaca dan menulis, kalau sudah bisa aku ingin kirim surat buat ibu di surga.
”O...mau ikutan temen-teman kamu belajar ya? bisa kok, bareng aja sama kakak kebutalan kakak yang mengajar di tempat itu..
Wah...kebetulan sekali kak,” Wajah Aisyah tampak bahagia. Lalu dia menggandeng tangan wanita itu dan dalam perjalanan mereka saling berkenalan ngobral dengan akrabnya.
Hampir tiga bulan Aisyah belajar bersama kak Alfina dan akhirnya mahir membaca dan menulis. Hari demi hari ia menulis surat buat ibunya. Berkali-kali dia menulis kadang salah dan menulisnya kembali sampai benar. Dia berharap tulisanya dapat di mengerti oleh Ibunya. Makanya aisyah sebagus mungkin menulis surat buat Ibunya.
* * *
”Ayah, kenapa Ibu sampai satu bulan ini belum membalas surat Aisyah ? Apa ibu udah nggak sayang lagi sama Aisyah.
”Sudahlah, kamu jangan beharap seperti itu. Biarkan Ibumu tenang di surga. Ibu kamu pasti liahat kamu kok dan ibumu pasti rindu juga sama kamu.
”Ayah jahat, aku benci Ayah. Ayah menganggap Aisyah menghayal. Aisyah percaya kalau Ibu pasti mebalas suratku. Aku akan menunggu Merpati Posku sampai kapan pun, aku tetap menunggu balasan surat dari Ibu.
”Aisyah makan dulu, nanti nasi bungkusnya keburu dingin, nanti kamu sakit lho!
Sudah hampir satu bulan labih Merpati Pos itu tak kunjung datang, Ia merasa sia-sia belajar membaca dan menulis selama ini, ternyata ibunya tidak membalasnya.
”Ayah Merpati Pos kita telah datang, pasti membawa balasan dari surga buat Aisyah. Lihat ayah, ada surat di punggung merpati itu.
Aisyah dengan perlahan membukanya. Lalu membacanya. Dan Ayahnya memperhatikan dengan seksama.

Aisyah anakku,
Sekarang ibu sudah tenag di surga, jangan nakal ya ? Jaga ayah kamu baik-baik. Jangan lupa sholat lima waktu. Kalau kamu rindu dengan ibu tulis saja suratnya. Pasti ibu mrembalasnya. Selamat tinggal Aisyah. jaga dirimu.

Ibumu tersayang

Ayahnya merasa tidak percaya, sepertinya mustahil tapi kenyataanya benar-benar nyata. Karena bentuk tulisanya sama persis dengan ibunya. Sepertinya Aisyah bahagia atas balasan surat itu. Di peluknya erat-erat di dadanya. Terkadang di baca berkali-kali untuk melampiaskan segala kebahagiaanya. Lalu dengan rasa haru Ayahnya memeluk Aisyah, rasa bahagia Ayahnya terukir di senyumya yang manis itu. Dia menengadahkan kepala ke atas seraya memuji kebesaran-Nya.

Pekanbaru,Maret 2010

*Momentum Hari pendidikan Nasional
Oleh : Pujiono Slamet

Resensi Buku

Data Buku

Judul Buku ;1000 wajah Pram Dalam Kata dan Sketsa
Penulis ;68 orang[Ide Buku dan Judul Oleh Soesila Toer]
Peyunting ;Astuti Ananta Toer
Penarbit ;Lentera Dipantara
Cetakan ;Januari 2009[Cetakan Partama]
Tebal ;XVI+504 halaman
Harga ;Rp 80.000,-


Mengenang Jejak Langkah Sang Maestro dalam Dunia Kasustraan

Bilamana ingin memahami lebih dalam benang merah perjuangan kemerdekaan Indonesia.Tetrologi Pulau Buru karya Pram merupakan refererensi yang tepat.

Alhandulillah,puji syukur kepada Allah S.W.T,itulah kalimat pertama yang saya ucapkan ketika tamat membaca Buku,"1000 wajah Pram Dalam Kata dan Sketsa," Awalnya saya belum mengenal dan tahu siapa pramoedya Ananta Toer itu.Hanya sekilas mendengar namanya saja.
Waktu itu saya main kerumah teman,ia menyarankan saya supaya ikut berpartisipasi dalam acara peringatan 1000 hari meninggalnya Pram, yang bertajuk 1000 wajah pram dalam kata dan sketsa.Kemudian saya di ajak ketempat rumah pram di jln.sumbawa 40 jetis Blora.Disana saya bertemu seorang lelaki tua berumur 70-an tahun. Rambutnya memutih dimakan usia, berjambang agak lebat, memakai sarung warna cokelat bermotif kotak-kotak dan juga memakai baju kemeja putih bergaris.Beliau tak lain adalah adik Pram yang bernama Soesilo Toer. Beliau juga yang membuat acara itu.Setelah berkenalan dan ngobrol sana-sini,beliau menyuruh saya untuk menulis kesan-kesan atau apa saja tentang sosok Pram.Rencananya tulisan para peserta berupa puisi,esai dan cerpen akan dicetak penerbit Lentera Dipantara dan segera akan dijadikan sebuah buku,tapi saya memutuskan tidak mengikuti acara itu, dikarenakan belum mengetahui tentang Tokoh Pram dan juga belum dapat bahan-bahan materi untuk membuat tulisan saya.Sampai hampir Tiga bulan. saya mencari-cari buku itu diperpustakaan Kabupaten Blora, tetapi kata petugas perpustakaan ,buku itu belum ada dan masih dalam tahap penggodokan.Kemudian saya baru ingat, mungkin jalan satu-satunya cari keperpustakaan PATABA [ Pramoedya Ananta Toer Anak Blora ]saja, pikir saya?. Ternyata buku itu ada dan kemudian saya meminjamnya, kemudian Pak Soesila Toer mwnyuruh saya untuk meresensi buku tersebut.Dengan saran-saran beliau, serta contoh-contoh resensi dari koran dan beberapa bahan-bahan materi.Dengan senang hati saya segera mencoba meresensi semampunya dan akhirnya terlahirlah tulisan ini


Pramodya Ananta Toer merupakan sastrawan besar kelahiran, Blora 6 Februari 1925 di dataran rendah di pegunungan kendeng utara atau tepatnya desa jetis kecamatan Blora kota Jawa Tengah anak tertua dari M. Toer,kepala sekolah Institute Boedi Oetomo.
Pram adalah jejak nyata anak pribumi yang berproses dalam dunia kasusastraan dengan rentan waktu yang cukup lama hingga ajal menjemputnya di Jakarta 30 April 2006 silam.Kiprah dan sepak terjangnya dalam kreatifitas sastra memunculkan polemik,persepsi,bahkan pro kontra dalam masyarakat. Sikap politik yang diambilnya pun tidak main- main,menggunakan jalan yang rumit, tajam dan sangat berani.Namun gerakan itu tetap harus jalan dan ternyata berhaasil.Dengan persatuan gerakan rakyat anti Kooptasi dan Kooperasi dengan semua begundal-begundal imperalis[lihat karya –karyanya megenai sejarah kebangkitan nasional;Bumi Manusia,Anak Semua Bangsa,Jejak Langkah dan Rumah Kaca].Justru peggemarnya hanya menjadikan ia kultus yang memuji keindahan karyanya.Tapi tidak pernah satupun menilai dan belajar tentang idiologi yang dia yakini,politik yang ia perjuangkan dan keberanian yang dia bangun dalam pembebasan Nasional.
Pram bukan saja seorang sastrawan besar tapi juga sebagai seorang ilmuan yang mahir mengemas pegetahuan,terutama kehidupan sosial,ekonomi,politik dan budaya, dalam novel,artikel,dan cerita pendek.Ia menceritakan dengan alunan kata yang begitu indah dan kua.Pram itu seoranng penulis yang sangat jujur,berani mengungkapkan dan sangat luar biasa dalam merangkai kata.Pram pengarang hebat yang pernah dimiliki bangsa Indonesia. Karena karyanya sudah diterjemahkan dalan 42 bahasa berarti Pram sastrawan yang paling dikenal dunia. Beliau juaga tokoh demokrasi sejati dan penegakan hak azasi manusia.
Kekuatan utama Pram terletak pada kemampuannya untuk mengemas data –data sejarah dan pesan politiknya yang tajam. Sumua data dapat disimpan dalam ingatan
dan saat naskah novelnya hilang ia mampu menulis ulang dan mampu menceritakan
secara lisan novelnya kepada orang lain. Sastra baginya adalah alat ,sarana menyampaikan secara panjang lebar,mendetail dan tajam.Dengan sastranya itulah pram bisa menjadi manusia bebas menyampaikan gagasanya. Sekalipun disana sini harus memakai sosok lain sesuai setting dan karakter yang ia minati.Karyan-karya pram banyak menjadi sumber inspirasi banyak orang, baik di Indonesia dan dunia. Kata Pram: menulis adalah tugas pribadi dan tugas nasional.Maka dari itu ia munulis terus tanpa memiliki pamprih apapun di hatinya.Buku bukunya banyak bertemakan berjuang untuk kemanusiaan untuk rakyat Indonesia dan sunbangan Indonesia untuk dunia.Sehingga kita dapat megerti sejarah negri ini. Buku –bukunya juga sebagai guru kemandirian dan guru kebebasan.
Pram sangat konsisten dengan segala akibat yang ditanggung atas karya-karyanya.Dalam bukunya "Nyanyi Sunyi Seorang Bisu".Pram berucap bahwa Negara tidak akan pernah memberi rasa aman,kebebasanya dirampas,itu sudah menjadi watak bangsa kita,selalu mengeroyok yang lemah ,cara Pram bertutur alam Tetrologi pulau buru amat indah dan menggugah semangat untuk melawan beragam penindasan.Mungkin semangat perlawananan itu yang menjadikan alasan kejaksaan agung dimasa Orde Baru melarang peredaran Tetro Pulau Buru [Bumi Manusia,Anak Semua Bangsa,Jejak Langkah,Rumah Kaca].Pram tidak menyukai bentuk kekerasan,karena ia tidak dapat membawa kita dalam kedamaian,kekerasan hanya membawa kita dalam kehancuran. Kini beberapa penghargaan baik dalam maupun luar negri telah diprolehnya meski terkadang ada kontroversi terhadap penghargaan itu.Pram selain seorang Maestro
Dunia dan satrawan besar tapi ia juga saorang manusia yang memiliki kekurangan.Ia adalah seorang yang sangat pelit dan pendendam,yang tidak bisa melupakan perlakuan ayahnya yang menyakitkan,yakni menganggap ia dungu dan diharuskan mengulang sekolah.Meskipun begitu,ia memiliki kepribadian yang kuat,mampu menerima penindasan yang terjadi ketika ia masih hidup.Ia juga seorang manusia yang memiliki daya juang yang dan sangat percaya diri akan kukuatan dirinya disaat ia bergelut dengan maut.
Ada sedikit komentar dari adik Pram [Soesila Toer] hanya komentar khas keluarga,tapi bukan komentar tentang idiologi.Jadi wajar saja bila bersifat intimasi.Menceritakan sosok Pram dalam kesehariannya karena Ia sendiri senang benar berkisah tentang dirinya alias narsis? mungkin.Tapi pernah ia bilang,untuk mengenal sejarah dan seluruh ideologinya,kenali baik-baik dirimu dan sejarah hidupmu sendiri.maka ia mengkliping apapun yang menyangkut dirinya sendiri.foto-foto yang muncul di media massa,baik internasional,nasional,maupun majalah kampus diklipingnya.Bahkan undangan mantenan saja dia kiping.Apa dia mengkultuskan dirinya sendiri?Wallahu’ alam.
Tapi mereka mengkaji ideologi dalam karya-karyanya juga sudah banyak. Esai Ignes Kleden tentang Tetrogi Pulau Buru cukup memukaiu. A Theuw yang semasa aktif di LEKRA[Lembaga Kebudayaan Rakyat] dipersonagratakan oleh Pram, membut buku sendiri tentang sepak terjang Pram. Buku ‘’Lekra Tak Membakar Buku ,‘’sudah mengulas sedikit ideologi politik Pram. Dan masih banyak lagi Dan setelah itu,Pram tetaplah sosok manusia biasa yang sama seperti kita, memiliki kelebihan dan kealpaan. Sehari setelah penguburanya,saat cacing-cacing tanah mulai merayapi jasadnya,perdebatan perdebatan itu merayahi halaman media-media Indonesia.PRD[Partai Rakyat Demokratik]dengan heroik menyanyikan internasionalisme,sementara orang-orang kampung di sekitaran utan kayu Jakarta -Timur khusuk membacakan Yasin dan beberapa anak punk hanya tersandar-sandar lelah di sudut-sudut rumah nggak ngapa-ngapain, walau sudah 3 hari 3 malam menunggui Pram berhadapan dengan maut.Ada beberapa pendapat kemana cita-citanya? Cita-cita Pram yang tertinggi adalah:Polemik. Dan akhirnya Pram dimakamkan TPU Karet Bivak pukul 15.00 minggu 30\4\2006.
Setelah Pram pergi meningglkan dunia fana ini. Beliau mewariskan 60 judul buku bacaan bermutu yang membuat manusia dan Bumi Indonesia dibicarakan banyak Negara dan kita dapat kesempatan memahami hidup dan karyanya secara lebih jernih.
Kini pram sudah bukan milik keluarga lagi, miliknya pun tidak Ia punya masyarakat pendukungnya, pemujanya dan pengagum dan secara diam-diam yang berseberangan jalan denganya juga merasa ikut memilikinya.Ia juga berikan semuanya ;masa muda, tenaga, perasaan, kesehatan, bahkan umur untuk bangsa ini,bahkan dunia ini
Buku setebal XVI+504 halaman ini, memuat banyak pemikiran dan beraneka pengalaman Pram yang sebelumnya tidak pernah terungkap ke permukaan. Keseluruhanya diungkap secara nyata bukan rekayasa dan ditata rapi dalam sebuah tulisan yang mudah dimengerti Didalam buku ini terdapat puisi-puisi dari jumlah penyair, esai-esai dari jumlah penulis dan artis seperti Happy Salma, komentar-komentar dari teman, adik-adik Pram, para pengagumnya, serta kisah dan pengalaman dari anak juga cucu Pram mengenai Pram itu sendiri. Para penulis berjumlah 68 orang dari beberapa kalangan,yakni artis,wartawan,penyair,guru,peminat seni, pustakawan,tukang langlang,pelajar dan para penggemar dari dalam maupun Luar Negri .
Tulisan mereka membahas tentang sosok/figure Pram, Buku dan karyanya, kepribadian, keseharian Pram bahkan keburukanya sekali pun.Dan tulisan mereka memiliki nilai sejarah, ajaran moral, agama, politik, motivasi dan sosial.Cover sampul Buku depan terdapat dua gambar fato Pram disaat muda dan tua,memiliki arti yang sangat mendalam bila dilihat secara seksama Kita dapat bercermin dan megintropeksi diri, apa saja yang telah kita perbuat dan persembahkan untuk bangsa ini,baik dilingkungan keluarga kita maupun dimasyarakat,baik dimasa muda atau pun dimasa tua kita nanti. Mulai saat ini kita harus berpikir jauh kedepan seperti perjuangan Pramoedia Ananta Toer dalam dunia kasusastraan Indanesia. Judul buku "1000 Wajah Pram dalam kata dan Sketsa"ini, sangat bagus dan mewakili isi dari buku.Sketsa yang dimaksud dalam judul tersebut adalah gambaran keseharian Pram semasa hidupnya yang ditulis dalam buku ini. Kalau gambar sketsa sebenarnya tentang Pram dipamerkan disaat 1000 hari meniggalnya yang merupakan hasil karya adik –adik dari sekolah dasar,yang sekarang disimpan perpustakaan PATABA[Pramoedya Ananta Toer Anak Blora].Isi dari Buku ini telah menginformasikan dengan lengkap tentang sosok Pram dengan sebenarnya,tanpa ada yang harus disenbunyikan. Dengan membaca buku ini,pembaca akan lebih dekat lagi bersama Pram.Tapi buku yang berjudul "Pramoedya AnantaToer dari dekat sekali ". Oleh koeselah soebagyo kurang dekat sekali dan buku berjudul "Bersama Mas Pram "Oleh Koesalah soebagyo,juga tidak fokus pada tokoh Pramoedy itu sendiri .
Maka pada akhirnya kesimpulan yang saya dapat, setelah membaca buku ini yaitu memberi pengetahuan tentang Pram dan segala kehidupan maupun perjuangan beliau bagi bangsa Indonesia dan dunia baik prestasi dan penhargaan-penghargaan yang diproleh serta dapat meluruskan tentang sejarah Indonesia. Dan bagi para pemuda dan para pengaggum barunya dapat melanjutkan perjuanganya lewat karya-karya kita juga dan dengan karya-karya kita itu semoga kita dapat melakukan tindakan nyata yang sangat berarti bagi kehidupan yang akan datang dan buat diri kita,orang lain serta bangsa ini.


*Pernah Dimuat dikoran Harian Medan Post 2009
Oleh : Pujiono Slamet

Gaya Pacaran Remaja Yang Kebablasan

Dunia remaja adalah di mana para remaja masih mencari-cari jati dirinya, sehingga emosinya masih labil dan belum dapat meredam segala gejolak jiwanya jika sedang meletup-letup tak terkendali. Dan sangat berpengaruh sekali masih dengan meniru budaya-buadaya dari asing yang mereka anggap baik tanpa me-filter-nya dulu. Di lihat dari pikiranya pun mereka belum dapat berpikir secara lebih dewasa dan masih menggunakan perasaan tanpa memperhitungkan logika maupun akalnnya.
Kita lihat bahwasannya kehidupan remaja saat ini sangat memperhatinkan sekali keadaanya. Gaya pacaranya pun bisa di katakan sudah kelewat batas tanpa memiliki etika dan moral yang bisa dikatakan sangat rendah sekali. Apakah generasi penerus bangsa ini sudah tidak punya rasa malu sedikit pun tanpa mampu mengontrol dirinya jika sedang berpacaran di keramaian orang banyak baik di pinggir jalan, taman rekreasi, atau di mana pun mereka berada.termasuk di tempat umum.
Mestinya masa remaja yang datang sekali dalam hidup ini, harus di pergunakan dengan sebaik-baiknya bukan untuk semaunya tanpa memperhitungkan dampak buruk bagi dirinya. Kadang mereka tak segan-segan memesan hotel untuk sesuatu yang tidak lazim dan sangat bertentangan dengan apa yang selama ini di ajarkan saat menuntut ilmu agama di sekolah, tapi kenyataanya hanya kosong belaka dan tidak bisa di terapkan dalam kehidupan sehari-harinya.
Bebarapa waktu yang lalu Satuan Polisi Pamong Praja kota Jakarta sedang melakukan razia di hotel yang sering di gunakan pelaku perbuatan mesum seorang remaja, al-hasil ternyata ada sepasang kekasih yang masih duduk di bangku sekolah menengah atas sedang kedapatan berada di dalam hotel dan langsung di gelandang keluar oleh aparat, tapi mereka belum melakukan perbuatan apa-apa. Melihat kenyataan seperti sebagai orang tua maupun orang lain pasti mengumpat maupun mengelus dada mengapa remaja kita bisa berbuat seperti itu tanpa memikirkan dampaknya bagi mereka, keluarga maupun sekolahanya.
Dampak dari pacaran yang kelewat batas sangat besar sekali antara lain adalah banyak terjadi kasus aborsi, hamil di luar nikah, dikeluarkan dari sekolah bila sudah berat kesalahanya, apalagi masa depanya pasti berantakan dan ujung-ujungnya adalah penyesalan belaka.
Sebenarnya ada banyak kegiatan positif yang bisa di lakukan para remaja di masa remaja ini yaitu dengan cara belajar sungguh-sungguh untuk meraih masa depan, mengembangkan kemampuanya atau kereatifitas lewat minat dan bakat, memotivasi diri dalam belajar dan hindari pacaran dulu, pentingkan masa depan.
Ada tiga factor utama agar tidak terjadi pacaran yang kelewat batas bagi remaja yaitu :
Pertama, Faktor Keluarga, orang tualah yang paling utama memberi bimbingan tentang Agama dan larangan-larangan agar tidak melakukan berbuatan pacaran. Kedua, Faktor Lingkungan, lingkungan disini bisa tetangga maupun teman terdekat yang harus memberi contoh yang baik dan tidak mempengaruhi untuk berbuat pacaran. Ketiga, Faktor Sekolahan, inilah factor yang melibatkan semua guru yang harus memberi pendidikan moral yang lebih fokus terhadap anak didik yang kedapatan sedang melakukan pacaran.
Sebaiknya ketiga factor tersebut harus saling sinergi. Agar segala apa yang kita harapkan dapat terwujud dengan baik dan tidak terjerumus sesuatu yang tidak kita inginkan bagi remaja kita nantinya.



Oleh :Pujiono Slamet

Kisah Lelaki Tua

Lelaki tua memanik surya emas
Di kala pagi
Mengajarkan mantra-mantra pelipur lara
Demi bangsa ini...!

Seribu kata telah di torehkan
Dalam lembaran irama tawamu
Sejuta senyummu telah berpagut
Di lautan bergemuruh
Berkawan ilmu suci dan pengabdianmu

Engkaulah aura putih
Yang menerangi jiwa-jiwa sepi
Di ujung cahaya berkelopak bianglala
Berwajah gemilang

Engkaulah rembang petang
Yang melingkari cakrawala kasih
Pada anak-anak yang mengangankan
Cita - cita dan harapan

Cambuk kemandirianmu
Takjubkan maya pada
Setiap lentera-lentera jelagamu bertitahkan
Selusin oase pena pengukir
Prestasi

Tak akan renta penantianku bertuliskan
Sebait kegaguman bertinta emas
Pada sebongkah karang dilaut
Dan hamparan sajadah harmonisasi alam

Engkaulah guru kehidupan
Bertabuh dalam nurani
Bersama diktat dan petuahmu

Engkaulah episode kisah nyata
Menggapai titian mimpi
Menguraikan setiap abjad masa depan

*Untuk Guruku Tercinta
Oleh : Pujiono Slamet

TENTANG BATIN DAN RINDUKU

Melancarkan pada bongkahan batu berbukit
Terdiam di sebuah gua kedamaian
Seperti angin tak mau diam menerawang tegas
Melebur dan berbaur di ruang dekapku

Aroma duka mampu bunuh cinta yang berselaksa gaduh
Mengapa bidadari-bidadari tersungging malu mematahkan hatiku

Kumpulan penyair merasuki ruang inspirasinya yang kacau
Menumbangkan keserakahan kata untuk menjadi bualan nyata
Kehidupan

Angin dan mendung seraya menyayat tentang batin dan rindu
Yang tercabik di emperan hatiku
Cium tanganku yang lumpuh agar bersanding didekapmu

Dibalik penyamaran bintik kusam menghujani lensa mataku
Sepiku mengurung air mata karena bayanganmu terenggut
Kepecundanganku

Ku bergelagak resah di hulu hatimu yang kerut
Hampir kau menindihku dalm ucap rayuan pemikatmu

Suara adhzan menggelinding di rongga pendengaranku
Aku harus tetap akhiri menu hidup berlauk muak
Tak ada yang memuncak indah di beranda-beranda kenanganku
Kecuali sujud yang tersungkur membentuk sof pencarian
Jejak-Mu menuju Surga


Pekanbaru, 29 Desember 2009


Oleh : Pujiono Slamet

ARTI SEBUAH PERSAHABATAN

Siang yang memuncak terik matahari makin memanas merayapi wajahku yang bersimbah keringat yang mengucur deras. Disaat rambu lalu lintas berwarna merah. Aku berhenti, kulihat para pengamen sedang mengalunkan lagu berjudul sarjana muda yang dipopulerkan iwan Fals, sangat menyentuh sekali dan beberapa pedagang asongan sedang asyik menjajakan daganganya kepada pengendara sepeda motor, angkutan umum dan beberapa mobil angkutan barang lainnya. Setelah lampu menyala hijau, aku pun mulai lajukan kendaraanku menuju rumah sahabatku Rina Astuti. Ia adalah sahabat yang sama-sama berkuliah di Universitas terkemuka di kota kami dan jurusan kami manajemen akuntasi semester lima. Tiga bulan belakangan ini, aku naksir sama ajeng, ia temannya Rina yang sam-sama kuliah di tempatku, tapi ia dijurusan bahasa inggris semester empat. Sudah lama aku menaruh hati padanya meski penolakan-penolakan yang aku dapati, aku nggak akan pantang mundur.Ya… namanya juga usaha
Sesampainya di rumah Rina aku melihat dia sedang berada di teras rumahnya, aku pun mulai mendekatinya.
“ Rin, Gimana hasilnya? apa Ajeng masih kekeh ga mau sama aku juga, tolong dong rin! aku mencintainya,”suaraku merengek pada Rina..
“Sudahlah Firman, mungkin Ajeng bukan jodoh kamu, masih banyak kok Gadis yang suka kamu. Emang Ajeng satu-satunya di dunia ini, nggak kan!”.
“Rin, tapi aku cinta banget sama Ajeng. Dan aku nggak bisa lupakan dia begitu saja, . terlalu banyak kenangan yang pernah terukir dalam hidupku bersamnya. Mata yang sebening kristal, senyuman yang manis terpatri begitu indah, apalagi sosok gadis melayu yang aku dambakan selama ini, anggun, tutur sapanya menawan pokoknya dia gadis paling sempurna yang pernah ku kenal selama ini, Rin. Tolong kamu harus ngertiin aku, soalnya aku udah terlanjur jatuh cinta sama Ajeng. Tolong Bantu sekali lagi dan bujuk ia agar aku dapat cinta darinya..
“Aku kan udah bantu kamu Fir. Tapi Ajeng masih menutup cintanya. Dan kamu nggak pernah kapok-kapoknya disakiti perasaanmu atas penolakan-penolakanya, kamu terus saja dekati Ajeng. Dan berharap mendapatkan cintanya, yang di dapati sakit hati, kan”. Aku berkali-kali melihatmu seperti itu, tapi kamu nggak perrnah jera. Kamu kayak pemgemis cinta menadahkan tanganmu pada pintu-pintu cinta yang semu. Kamu tu laki-laki, masak cinta di tolak kok masih bertahan di ujung tombak tanpa kepastian .
Kemudian Rina mendekatiku, sambil memegang pundakku. Dan berkata,
”Kamu harus akhiri semua ini Fir! Lihat badan kamu, kurus kan?” mungkin kamu kebanyakan mikirin ajeng, yang nyata-nyatanya gak suka sama kamu. Kamu masih muda jangan buat dirimu menderita kayak gini. Apa masalah cinta masa depanmu hancur begitu saja kasihan kan orang tuamu yang telah capai-capai biaya kamu selama ini. Kulihat nilai mata kuliahmu sekarang memperhatinkan. Kamu kok segitunya sama gadis melayu itu. Kamu sebagai seorang laki-laki harus punya harga diri dong!. Fir, sekarang kamu lemah dan tak punya gairah hidup seperti dulu lagi..
Aku pun terdiam sejenak, saat Rina berkata seperti itu. Aku mulai agak sadar mungkin selama ini aku hanya berharap sesuatu yang tidak pasti dan cintaku bertepuk sebelah tangan. Mengapa aku pertahankan. Hanya membuang-buang waktuku saja, aku harus bangkit dari keterpurukan ini. Masih banyak yang lebih penting daripada cinta belaka. Tentang Ajeng aku harus melupakan untuk selama-lamanya. Dan juga mengubur dalam-dalam semua kenangan indah bersamanya. Meski terasa berat dan sulit tapi aku harus mencobanya.
“Fir, kamu diam kenapa sih…!”
“Ada yang dipikirkan ya?”
“Nggak kok Rin,”jawabku singkat.
“Sebenernya kamu kerumahku cari aku atau Ajeng sih?”
Em…cari kamu Rin,” soalnya kamu baik…. banget dan sudah mau dengerin curhatku selama ini. Kamu selalu ada buatku baik disaat senang maupun sedih
“Ah, gombal kamu, Fir”
“Bener kok Rin, aku nggak bohong”.
Kemudian aku dan Rina terdiam sejenak hampir kami terbawa oleh suasana yang begiu sejuk dan nyaman di bawah sebuah pohon beringin yang begitu rindang dan asri. Dari atas ranting pohon segerombolan burung pernjak menyanyi untuk kami, merdu nian menambah romantisnya tempat itu.
Diam-diam kupandangi wajah Rina yang begitu cantik, putih bersih dengan senyum manis dibibirnya. Dan sesering angin kerap menghempaskan rambutnya yang tergerai hitam dan indah,
Aku penasaran, apa Rina sudah punya kekasih atau belum ya? tanyaku dalam hati.
“Rin, ngomong-ngomong kekasihmu siapa sih?” Apa gadis secantik dan semanis kamu, belum punya kekasih,” tanyaku penasaran.
“Ada kok Fir? Nanti aku kaenalkan ya,”jawab Rina agak malu..
Kemudian Rina pun terdiam sambil menutupi wajahnya dengan kedua belah tanganya. Aku tak tahu apa yang sedang terjadi padanya.
Lalu aku mendekati Rina, sambil membuka tangan yang menutupi wajahnya.
“Rin, kalau ada masalah ngomong dong, sama aku. Apa aku salah tanya seperti itu?”
“Nggak kok Fir.”
Lantas kamu menangis ada apa?”
“Bener kok, nggak ada apa-apa!”
“Bener nih, kamu nggak ada apa-apa? kalau gitu aku mau ngomong, mungkin terakhir kalinya aku jumpa sama kamu. Soalnya aku akan ikut orang tuaku pindah tugas ke Kalimantan. Dan aku nggak akan sering ketemuan sama kamu, tiga hari lagi aku akan berangkat Rin”. Dan sekalian aku akan pindah kuliah disana.
“Fir , boleh aku ngomong jujur terkhir kali ini ke juga ke kamu?”Ngomong apa Rin?. Kelihatanya penting banget.”
“Fir, ku mohon kamu mau degerin curhatku ya!”
Baiklah Rin,”aku pun menuruti kata Rina.
“Sejak kamu memiliki perasaan ke Ajeng, Aku sudah memiliki perasaan cinta ke kamu, kamu itu orangnya baik, sopan, nggak sombong walaupun kamu anak orang yang berada, tapi menghargai aku. Dan mau sahabatan sama aku selama ini. Meskipun aku anak orang yang sederhana dengan segala kekurangan dan kesulitanya tapi kamu nggak pernah gengsi sama aku sedikit pun”. Kamu juga ngak pernah jijik berada di rumah kumuh seperti ini.Yang penuh bau busuk menyengat, sampah-sampah.dan beberpa pemulung yang lalu lalang mencari botol bekas dan kardus untuk di jual buat menyambung hidupnya.
“Maafin aku Fir, ini terpaksa aku lakukan karena aku mencintai kamu. Sebenarnya aku takut merusak persahabatan yang udah kita jalin sejak dulu. Apalagi kamu dua bulan nggak ke rumahku. Rasa rindu ini kian menyekik batinku, kegelisahan selalu menyelimuti setiap hariku, hanya bayangmu hadir setiap anganku. Aku tahu, kalau Ajeng cinta pertamamu, dan sampai kapan pun cinta pertama tak kan pernah terlupakan di hatimu. Fir, aku sayang kamu, maafkan aku .Aku tak bisa bohongi perasaanku selama ini. Terserahh kamu, Fir. Aku sudah nggak peduli, meski persahabatan kita berakhir sampai disni.”. “Kumohon ngertiin aku, Fir.”
“Rin, kamu ini sudah kuanggap adik sendiri. Yang sudah bantu aku saat aku sedang kesusahan selama ini. Dan kamu jangan buat aku makin bingung.”
“Fir, aku perlu jawabanmu sekarang. Aku terima apa yang kamu ucapkan walaupun itu menyakitkanku.”
Aku pun terdiam sejenak, hampir aku tak percaya dengan semua ini. Ternyata Rina diam-diam mencintaiku. Aku nggak mau sakiti perasaanya. Disisi lain aku belum siap mencintainya sepenuh hati.
Rina pun menangis di hadapanku. Sebenarnya aku nggak tega melihat Rina menangis seperti itu. Kemudian kuhapus air mata yang menetes dipipinya dengan sapu tanganku.
“Sudahlah, Rin ?” jangan menangis.”
“Baiklah kalau begitu aku akan menjawabnya. Tapi kamu jangan marah Ya?”
“Sebelumnya aku minta maaf. A…ku Nggak bisa mencintai kamu, Rin. Kita sahabatan saja. Mungkin sahabatan jalan terbaik buat kita. Cinta akan membuat kita terluka dan akhirnya kecewa. Terkadang kebencian mengalahkan indahnya cinta. Aku nggak mau persahabatan kita hancur berantakan karena cinta. Cinta sejati tak akan pernah ada karena cinta sejati kita hanya kepada Tuhan..
“Aku tahu kalau kamu kecewa sama jawabanku ini.”
“Nggak kok Fir,”sambil menghapus air mata yang berderai di pipinya. “Aku akan terima jawaban yang kamu ucapkan, Fir. Aku sadar cinta tak selamanya harus memiliki. Mungkin cintamu belum berpihak kepadaku dan aku belum ada kesempatan untuk mencintaimu..Sekali lagi aku minta maaf, sudah lancang mengatakan semua perasaanku ini.”
“Udalah Rin, lupakan saja. Aku nggak marah kok.”lalu aku memberanikan diri menghapus air matanya lagi, Aku merasa terharu dan tak dapat menahan rasa tangis ini. Aku telah mengecewakan Rina. Tapi inilah yang terbaik buat aku dan Rina. Walau akhirnya aku hanya memilih persahabatan saja.





Oleh :Pujiono Slamet

Cegah Bahaya Facebook di Kalangan Remaja

Teknologi semakin canggih dan banyak kemudahan-kemudahan yang kita proleh sehingga mempercepat apa yang kita perlukan untuk mecari informasi maupun hanya sekedar ingin tahu saja. Kita ketahui bahwa banyak situs-situs jejaringan sosial yang semakin pupuler dan menjamur saat ini, salah satunya adalah dunia pertemanan Facebook.
Facebook juga dapat mengaplikasi dengan cara mengirim vedio, foto, bermain games, diskusi masalah agama, politik, sosial mauapun sastra.dan msih banyak lagi kemudahannya yang membuat hidup kita semakin asyik dan juga mengurangi stress akibat rutinitas yang selalu menjemukan setiap harinya di rumah, maupun di tempat kerja.
Namun dibalik teknolgi pertemanan facebook ini, ternyata ada beberapa orang-orang tertentu yang tidak bertanggung jawab melakukan perbuatan yang negatif. Dengan facebook ini orang bisa melakukan transaksi narkoba, portitusi, pencemaran nama baik, memasang foto yang tidak sopan dan pencabulan yang di lakukan seorang pria kepada gadis dibawah umur akhir-akhir ini.
Ada juga para remaja yang masih duduk di bangku sekolah terkadang membolos saat sedang aktifitas belajar-mengajar di sekolahan, malahan mereka membolos dan sedang berada di warnet ber-facebook ria dengan teman di facebook-nya. Kalau ini dibiarkan secara berlarut-larut akan membuat generasi kita terjebak sesuatu yang tidak berguna dan berkhir dengan masa depan yang sia-sia saja.
Ada enam cara mencegah bahaya dari facebook agar kita dan remaja tidak jadi korbanya antara lain adalah : Petama,.Jangan gunakan indentitas asli saat mendaftar maupun sedang ber-facebook-an. Kedua, Pikir dua kali untuk terlalu serius kepada orang yang belum kita kenal. Ketiga, Jika ingin ketemuan jangan di tempat sepi dan harus ada yang menemani. Empat. Gunakan facebook yang labih berguna dan bermanfaat saja. Lima Hindari Facebook-an yang mengarah dari perbuatan negatif. Enam, Orang tua harus megawasi anaknya setiap saat kalau perlu di perketat pengawasanya.
Semoga dengan beberapa cara ini kita sebagai orang tua dapat mengantisipasi sedini mungkin agar kaum remaja yang menjadi tumpuan bangsa ini agar tidak terjebak sesuatu yang tidak kita inginkan.

*Pernah dimuat di surat Pembaca koran Harian Riau pos,Senin 16 Januari 2010

Oleh : Pujiono Slamet

LEPAS

Jejakku terseret di semak waktu
Pada gelaran langit yang basah
Dan melusuh
Menyatroni muara kalut yang menjelma
Dalam titis bening matamu

Sempat kueja sunyi yang sempurna
Dibalik rembulan berkabut
Megusir sayatan sembiluh yang menusuk
Lapak-lapak hatiku

Aku terengah-engah membawa
Terbang cahayamu menuju nirwana
Dalam Sepotong harapan
Yang terukir di nafasku

Kepingan Segara kelam itu,
Meyimpan luka
Menggigili kawah-kawah ingatanku
Tentang kidung cintamu
Yang memporakpandakan setangkup rasa
Pada pembatas nuraniku

Saatnya lepas...
Mengusung lembaran hari
Dan menggugat ribuan kata
Dibatang-batang diary
Nestapaku...

Pekanbaru, 21 April 2010






Oleh : Pujiono Slamet

PINTU TAHAJUD

Ketika merambahi
Wajah malam yang sunyi
Berderailah sebidang rasa pedih
Yang terbang
Menjemput mimpi di istana
Keabadian-Nya

Kubuka gerbang hati
Betapa leluasa aku bersilaturahim
Dan bersimpuh di hadapan-Nya

Kumenengadah pasrah ke langit jumantara
Meleburkan jiwaku dalam balutan air mata
Kusajikan sekeranjang doa
Bersama syair-syair romansa
Yang suci...
Dan Kulantunkan larik-larik kebenaran
Sang Illahi Robbi...
Di pelataran sajadah biruku

Dalam nyeri kubertandang
Di pintu tahajud-Nya
Menuruni nisan di bawah telapak kaki-Nya
Agar kelak tak terdampar di bumi
Yang di penuhi semak-semak dosa
Dan kembali ke terminal akhir
Kehidupan ini…!
Menaungi kampung akhirat
BerQalbun Salim di dadaku



Oleh : Pujiono Slamet
 

W3C Validations

Cum sociis natoque penatibus et magnis dis parturient montes, nascetur ridiculus mus. Morbi dapibus dolor sit amet metus suscipit iaculis. Quisque at nulla eu elit adipiscing tempor.

Usage Policies